Menag: Perpustakaan Harus Diorientasikan Untuk Mengembangkan Peradaban di Masa Mendatang

By Admin

nusakini.com--Perpustakaan merupakan landmark bagi perguruan tinggi dan memiliki peran besar dan luar biasa, tanpa perustakaan, sebuah perguruan tinggi akan sulit mampu mengembangkan gerakan tri dharma perguruan tinggi, mengemban misi sucinya dalam upaya menjaga peradaban manusia atau juga mampu mengembangkan ke arah yang lebih baik. 

"Karenanya, perpustakaan harus diorientasikan bagaimana mengembangkan peradaban di masa mendatang, kewajiban kita menyiapkan tradisi baik yang relevan dengan kehidupan masa mendatang," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat meresmikan Gedung Perpustakaan IAIN Purwokerto, Jumat (10/2). 

Gedung megah berlantai 5 tersebut dibangun dengan sumber dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dilengkapi dengan sejumlah fasilitas memadai diantaranya sistem Bookless Library System yang bisa diakses mahasiswa dan masyarakat. Menag dalam kesempatan peninjauan fasilitas perpustakaan usai menandatangani prasasti peresmian dan pengguntingan pita mencoba aplikasi tersebut dengan melihat koleksi buku yang ada dalam sistem atau aplikasi tersebut. 

"Ini sudah bagus, namun saya minta ini diintegrasikan dengan i-Santri yang telah kita miliki agar bisa diakses santri juga memperkaya koleksi dan khazanah literatur yang ada," kata Menag. Aplikasi tersebut juga bisa diakses melalui smartphone Android. 

Menag sangat detil melihat fasilitas perpustakaan tersebut, Menag minta menggeser mesin absen pengunjung perpustakaan yang terkesan menghalangi akses menuju tangga. 

"Mesin ini tolong digeser, karena secara estetika tidak bagus juga menghalangi tangga akses pengunjung,"kata Menag yang selanjutnya melihat fasilitas studio mini yang cukup mewah sekaligus melakukan jumpa pers. 

Di ruang koleksi buku, Menah juga minta fasilitas di ruangan tersebut ditambahkan meja panjang dan kursi untuk pengunjung yang ingin membaca dan menulis. Kondisi toilet juga tidak luput dari amatan Menag, selain ketebalan kaca yang menjadi pembatas akses tangga, apakah ketebalan kacanya sesuai standar keamanan. 

Dalam kesempatan tersebut, Menag menyaksikan juga pendandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Perpusatakaan Nasional dengan IAIN Purwokerto, IAIN Alaudin Makassar, Universitas Jenderal Soedirman, dan sejumlah perguruan tinggi lain. Penandatanganan MoU dilakukan Kepala Perpustakaan Nasional dan pimpinan perguruan tinggi masing-masing, juga dalam kesempatan tersebut dilakukan MoU antara IAIN Purwokerto dengan pihak Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). 

"Saya bersyukur, IAIN Purwokerto lebih maju selangkah dan diharapkan diikuti oleh yang lain, dan saat ini sejumlah perguruan tinggi Islam sudah masuk ke lingkup perguruan tinggi terbaik, ini harus kita jaga dengan baik," ucap Menag. 

Hadir dalam acara tersebut, selain Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, pimpinan Perguruan Tinggi Kegamaan Negeri (PTKN), Kepala Pusat Informasi dan Humas Mastuki, Budayawan Ahmad Thohari, Staf Khusus Menag Ali Zawawi, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Farhani, dan civitas akademika IAIN Purwokerto. (p/ab)